Bibit Lengkeng Merah, memiliki kulit merah tanpa warna cokelat sedikit pun. Lengkeng merah disebut juga rubi longan karena warna kulitnya yang mirip rubi—jenis batu mulia. Daging buah lengkeng merah yakni putih bening dan juicy. Citarasanya manis dengan kadar gula mencapai 21—24 0briks.
Sosok pohon lengkeng merah kompak, genjah, dan rajin berbuah. Penampilan yang menarik dan berbeda dengan lengkeng lain memuat lengkeng merah cocok dijadikan tabulampot. Sosok tanaman berbeda dengan lengkeng lain. Penanda paling jelas adalah daun muda berwarna merah hingga merah cerah, sedangkan daun tua berwarna cokelat kemerahan. Tulang daun merah, berbeda dibandingkan dengan lengkeng biasa yang tulang daunnya hijau.
Tajuk tanaman lengkeng merah cenderung bulat melebar. Lengkeng merah tergolong adaptif di berbagai ketinggian tempat. Para ahli menggolongkan lengkeng merah sebagai lengkeng tropis serupa dengan pingpong, diamond river, dan matalada. Lengkeng-lengkeng itu mudah berbuah di dataran rendah tanpa perlakuan khusus.
Bibit Lengkeng Merah, bisa berbuah tanpa bantuan perangsang. Para pehobi buah biasanya menyukai jenis lengkeng dengan karakter gampang berbuah seperti lengkeng merah. Belum lagi lengkeng merah juga gampang berbuah dalam pot. Namun, perawatan intensif tetap dibutuhkan jika ingin lengkeng rubi berbuah susul menyusul seperti pemupukan dan pemangkasan.
Tabulampot lengkeng merah juga digemari pehobi. Perawatannya mudah. Siapkan media tanam berupa berupa tanah, pupuk kandang kambing fermentasi, sekam bakar, dan serbuk sabut kelapa. Campur media, lalu masukkan ke pot, dan tanam bibit ukuran 75 cm. Pasang ajir agar bibit tidak gampang roboh lantas taburkan anticendawan. Setiap pekan siramkan vitamin 1 ml per liter air selama tiga pekan berturut-turut.
Saat tanaman berumur sebulan berikan pupuk NPK seimbang dengan perbandingan 20:20:20. Dosis pupuk 0,75 gram per liter air. Semprot rutin sepekan dua kali hingga tanaman berumur 5—6 bulan atau tajuknya rimbun. Pangkas tajuk agar percabangan bagus. Semprotkan pupuk cair NPKdengan perbandingan 6:30:30. Dosisnya 0,7 ml per liter setiap pekan sampai tanaman berbunga. Saat muncul calon buah hentikan pemupukan dan lanjutkan kembali saat buah seukuran kacang tanah.
