- You have no items in your shopping cart
- Subtotal: Rp0
Bibit Durian Merah Banyuwangi
Bibit Durian Merah Banyuwangi. Sunrise of Java merupakan jenis durian merah asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang dirilis Kementerian Pertanian RI pada 2015. Daging buahnya berwarna jinga terang. Ketebalan daging 15—16,5 mm. Citarasanya manis pahit. Aroma sedang. Bagian buah yang bisa dimakan sekitar 25,2—36,7%. Sunrise of Java berbentuk bulat telur dengan duri runcing. Berat per buah 1,5—2 kg.
Tajuk tanaman piramida tumpul. Batangnya berwarna cokelat keabuan. Bentuk daun obolong dengan warna hijau tua. Bunga sunrise of java berbentuk bulat panjang. Mahkota bunga berwarna putih. Waktu berbunga Oktober—November. Wilayah adaptasi di Kecamatan Kalipuro, Glagah, Licin, Songgon, dan Giri (Kabupaten Banyuwangi). Produktivitas tanaman 100—150 buah/pohon/tahun
Bibit Durian Merah Banyuwangi. Tanaman durian muda hingga umur dua tahun tidak tahan sinar matahari terik. Kebutuhan sinar matahari hanya 60—70%. Lebih dari itu, daun terbakar Namun, setelah umur 2—3 tahun, tanaman siap mendapat sinar matahari penuh. Bahkan pohon dewasa menyukai sinar matahari selama 8—11 jam per hari.
Tanah yang mampu menopang pertumbuhan dan pembuahan serta memunculkan warna daging durian merah adalah tanah yang memiliki kesuburan tinggi. Jenis tanah yang cocok antara lain aluvial, andosol, entisol, dan humus. Durian merah membutuhkan asupan kalsium dan magnesium. Karena itu berikan pupuk yang mengandung kedua zat tersebut. Kalsium dapat diperoleh dari cangkang siput maupun keong mas, sementara magnesium dari pupuk majemuk seperti NPK-Mg. Setiap kali tanaman selesai berbuah, benamkan 1—3 karung pupuk kandang asal kotoran ayam (setara 35—105 kg) di bawah tajuk. Itu ditambah dengan 1—3 kg NPK tergantung ukuran pohon. NPK bisa juga diganti KNO3.
Bibit Durian Merah Banyuwangi. Saat daun muda mulai menua, berikan pupuk berupa 1 kg NPK. Saat tanaman mulai memunculkan tunas bunga, tambahkan 1—3 kg pupuk SP-36 dan KCl sesuai ukuran pohon. Penyemprotan pupuk daun mengandung unsur mikro bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang terbentuknya buah. Penyemprotan cukup sekali ketika daun muda baru terbentuk dan 2 kali ketika menjelang berbuah dengan selang 10 hari.
