Bibit Mangga Alpukat
Mangga alpukat bukanlah persilangan antara mangga dengan alpukat. Tambahan nama alpukat diberikan lantaran cara makan yang seperti buah alpukat. Lazimnya, masyarakat menikmati mangga dengan cara mengupas kulit. Namun, menikmati mangga alpukat tak perlu mengupas. Cukup membelah bagian tengah lalu memutarnya. Masyarakat bisa langsung menikmati mangga alpukat itu dengan cara menyendoknya karena memiliki serat buah yang lebih halus, sehingga bisa dibuka seperti alpukat. Citarasanya manis. Lazimnya mangga memiliki kandungan air yang cukup tinggi yaitu 86% sampai dengan 90%. Namun kandungan air mangga alpukat rendah hanya sekitar 75% sampai dengan 77%. Selain itu, buah mangga ini memiliki manfaat Kesehatan karena mengandung vitamin C dan antioksidan yang sangat baik untuk tubuh. Buah ini bercitarasa manis sehingga bisa memberikan energi untuk tubuh kita.
Bibit Mangga Alpukat sebetulnya adalah mangga gadung klon 21 yang sering disamakan dengan mangga arumanis klon143. Meskipun mirip, kedua jenis mangga itu memiliki perbedaan. Gadung 21 memiliki ukuran buah yang lebih besar dengan pangkal buahnya lebih bulat dibandingkan dengan arumanis 143. Selain itu, gadung 21 juga mempunyai kadar pati yang lebih tinggi dibandingkan dengan arumanis 143.
Sebaiknya dibudidayakan di dataran rendah hingga menengah. Terutama jika ingin mendapatkan hasil produksi yang optimal. Untuk penanaman, pilih media tanah humus atau tanah lempung agar pembuahannya maksimal. Pehobi harus memanen buah matang pohon agar bisa disantap seperti alpukat. Jenis mangga ini merupakan tanaman buah menahun yang hanya akan berbuah sebanyak 1—2 kali dalam setahun. Perbanyakan bibit mangga alpukat dapat dilakukan melalui biji maupun melalui stek atau cangkok. Namun pehobi memilih menanam menggunakan bibit yang berasal dari stek atau cangkok dibanding melalui biji.
Bibit Mangga Alpukat yang berasal dari bibit cangkok dapat dipanen setelah berumur 3 tahun setelah tanam. Sementara bibit mangga alpukat yang berasal dari biji dapat dipanen setelah berumur 4—5 tahun setelah tanam. Pada umumnya, saat usia dua tahun bibit yang berasal dari bibit cangkok sudah mulai berbuah namun belum optimal, jadi pada saat muncul buah pertama sebaiknya dilakukan penjarangan buah.
Berat | 4 kg |
---|